1.menu awal,disini kita akan melihat opsi2 sbb:
a) Mac address = identifikasi MAC dr AP yg dipakai
b) wireless mode = fungsi band radio yg dipakai,apakah "g","b" dlsbnya.
c) channel = channel yg dipakai pd band yg bersangkutan (opsi b)
d) SSID broadcast= nama AP yg kita buat utk di pancarkan saat pengenalan jaringan setup.
e) security = proteksi seting wireless
f) wmm = wireless multi media mode.
g) AP name = pemberian nama AP yg akan kita setup
2.konfigurasi IP awal.
a) penentuan pemakaian IP dynamic or statik,di sini akan berpengaruh di sisi klient.dynamic tak memerlukan seting IP apapun di klient,sebaliknya di sisi statik.
b) penentuan band radio mode (mixed,B only,G only superG) disesuaikan dgn pola jenis wlan card di sisi client yg memakai.sebab wifi hanya akan mengenali mode yg sama dlm satu jaringan.
3.pemilihan channel radio band yg dipakai.
disini kita bisa memilih channel mana yg sepi atau tidak digunakan oleh wireless lain,pemilihan channel sebaiknya diusahakan tidak mendekati channel yg sdh ada sebelumnya.
4.transmision rates
mode transmission rate akan menentukan speed koneksi wireless dr AP ke client,speed koneksi atau carrier akan berbeda dgn speed internet yg ada pada jaringan tsb.pemilihan mode transmisi ditentukan dgn pola band radio yg dipilih,dan kesulitan lain di sisi klient saat penerimaan (biasanya bila terdapat gangguan or kesulitan lain,maka speed bisa dipilih utk best performance koneksi carrier dr AP ke client)
5.SSID Broadcast.
secara gampangnya,SSID broadcast adl aklamasi or memancarkan nama AP kita di udara,berguna utk pengenalan AP di sisi client.namun perlu dipertimbangkan utk mode enable/disable krn tidak semua client wlan bisa melihat sebuah SSID yg tersembunyi.
6.security seting
ada 2 mode dasar pemberian akses yaitu allow all (unsecured = open shared) dan dissalow with prompt (permintaan hak akses = shared key).di model unsecured anda tidak mengkonfigure apapun dan mengijinkan semua org konek.di mode dissalow anda harus mengkonfigure key atau atuthentifikasi yg akan diatur kemudian.
7.wep security seting
disini kita akan memakai contoh proteksi WEP (contoh2 lain bisa diterapkan dgn cara yg sama)
8.security seting (enkripsi mode)
disini kita bisa memilih 64 atau 128 encrytion mode dan transmit key mode.anda bisa bebas memilih metode tersebut sebatas mana wlan card di sisi client bisa mengantisipasi mode proteksi yg anda pakai.
9.security seting (penerapan)
pada mode WEP,setelah anda memilih transmit key maka anda bisa memasukkan kode "pashprasse" atau kalimat awal pembentuk key (contoh oprekpc) dan kemudian anda tekan generate dan akan terdapat 4 buah key password yg digunakan saat authentifikasi client (bisa memakai salah satu dr pashprasse tsb)
10.backup seting.
disini anda bisa membackup semua seting yg pernah anda buat,termasuk juga perubahan password dan firmware update.
11.access point mode
sebuah Acess Point bisa menjalan kan bbrp mode sesuai dgn kebutuhan.antara lain:
a) AP default : di mode ini anda menjadi sentral,atau pusat penyebar pancaran wireless dlm suatu jaringan.
b) AP client : acess point berfungsi sebagaimana layaknya wlan card (sisi klient)
c) AP repeater : berfungsi sebagai "sistem pengulang" dimana AP tersebut mengulang transmisi wireless dr AP lain (terlihat dgn adanya permintaan memasukkan Mac Address AP lain yg ada) di sistem ini freq channel dan subnet network akan sama persis dgn AP yg diinput sbg referensi.mode ini jg tidak memancarkan ke klient (saat di posisi repeater)
c) AP WDS : di mode ini seting awal sama dgn repeater )membutuhkan AP referensi) hanya saja,di mode ini AP akan memancarkan signal di sisi klient dgn pola subnet dan channel yg berbeda dr sisi AP referer.contoh:
AP referer==> 192.168.1.1/255.255.255.0 /channel 10 ====>masuk WDS + dipancarkan ==> 192.168.2.1/255.255.255.0/channel 3
12.Access control:
di mode ini,sebuah AP bisa diatur hanya menerima wlan yg telah didaftarkan Mac addressnya.kemampuan utk menghandle seberapa banyak sebuah AP bisa dipakai oleh seberapa banyak klient pun terlihat dr sini.
13.radio beacon:
radio beacon adl signal pembantu yg dipancarkan berulang-ulang dr sebuah AP utk sistem pengenalan terhadap klien/AP lain.secara default,seting radio beacon sudah cukup dan tak perlu diubah.terkecuali pada kondisi2 extrem tertentu dimana pada sebuah lingkungan sdh terdapat banyak AP maka pola sistem radio beacon seting harus diubah.
14.site survey
biasanya sebuah AP akan menyertakan opsi site survey,dimana opsi ini berjalan layaknya sebuah scanner wireless yg melihat kondisi lingkungan kita utk mengetahui seberapa banyak pancaran wireless yg ada,seberapa kuat wireless yg akan kita akses,seberapa kuat sebuah wireless berdampak terhadap AP/wlan kita dlsbnya.
15.dokumentasi
last but no least,sebuah aplikasi layanan pasti akan menyertakan help sebagai bantuan,memang kadang opsi ini tidak banyak membantu,akan tetapi at least dgn adanya help kemampuan memecahkan suatu masalah akan bisa ditelusuri,sebuah help kadang memberikan hint or clue atas sebuah masalah.dan jgn lupa,selalu baca manual.
a) Mac address = identifikasi MAC dr AP yg dipakai
b) wireless mode = fungsi band radio yg dipakai,apakah "g","b" dlsbnya.
c) channel = channel yg dipakai pd band yg bersangkutan (opsi b)
d) SSID broadcast= nama AP yg kita buat utk di pancarkan saat pengenalan jaringan setup.
e) security = proteksi seting wireless
f) wmm = wireless multi media mode.
g) AP name = pemberian nama AP yg akan kita setup
2.konfigurasi IP awal.
a) penentuan pemakaian IP dynamic or statik,di sini akan berpengaruh di sisi klient.dynamic tak memerlukan seting IP apapun di klient,sebaliknya di sisi statik.
b) penentuan band radio mode (mixed,B only,G only superG) disesuaikan dgn pola jenis wlan card di sisi client yg memakai.sebab wifi hanya akan mengenali mode yg sama dlm satu jaringan.
3.pemilihan channel radio band yg dipakai.
disini kita bisa memilih channel mana yg sepi atau tidak digunakan oleh wireless lain,pemilihan channel sebaiknya diusahakan tidak mendekati channel yg sdh ada sebelumnya.
4.transmision rates
mode transmission rate akan menentukan speed koneksi wireless dr AP ke client,speed koneksi atau carrier akan berbeda dgn speed internet yg ada pada jaringan tsb.pemilihan mode transmisi ditentukan dgn pola band radio yg dipilih,dan kesulitan lain di sisi klient saat penerimaan (biasanya bila terdapat gangguan or kesulitan lain,maka speed bisa dipilih utk best performance koneksi carrier dr AP ke client)
5.SSID Broadcast.
secara gampangnya,SSID broadcast adl aklamasi or memancarkan nama AP kita di udara,berguna utk pengenalan AP di sisi client.namun perlu dipertimbangkan utk mode enable/disable krn tidak semua client wlan bisa melihat sebuah SSID yg tersembunyi.
6.security seting
ada 2 mode dasar pemberian akses yaitu allow all (unsecured = open shared) dan dissalow with prompt (permintaan hak akses = shared key).di model unsecured anda tidak mengkonfigure apapun dan mengijinkan semua org konek.di mode dissalow anda harus mengkonfigure key atau atuthentifikasi yg akan diatur kemudian.
7.wep security seting
disini kita akan memakai contoh proteksi WEP (contoh2 lain bisa diterapkan dgn cara yg sama)
8.security seting (enkripsi mode)
disini kita bisa memilih 64 atau 128 encrytion mode dan transmit key mode.anda bisa bebas memilih metode tersebut sebatas mana wlan card di sisi client bisa mengantisipasi mode proteksi yg anda pakai.
9.security seting (penerapan)
pada mode WEP,setelah anda memilih transmit key maka anda bisa memasukkan kode "pashprasse" atau kalimat awal pembentuk key (contoh oprekpc) dan kemudian anda tekan generate dan akan terdapat 4 buah key password yg digunakan saat authentifikasi client (bisa memakai salah satu dr pashprasse tsb)
10.backup seting.
disini anda bisa membackup semua seting yg pernah anda buat,termasuk juga perubahan password dan firmware update.
11.access point mode
sebuah Acess Point bisa menjalan kan bbrp mode sesuai dgn kebutuhan.antara lain:
a) AP default : di mode ini anda menjadi sentral,atau pusat penyebar pancaran wireless dlm suatu jaringan.
b) AP client : acess point berfungsi sebagaimana layaknya wlan card (sisi klient)
c) AP repeater : berfungsi sebagai "sistem pengulang" dimana AP tersebut mengulang transmisi wireless dr AP lain (terlihat dgn adanya permintaan memasukkan Mac Address AP lain yg ada) di sistem ini freq channel dan subnet network akan sama persis dgn AP yg diinput sbg referensi.mode ini jg tidak memancarkan ke klient (saat di posisi repeater)
c) AP WDS : di mode ini seting awal sama dgn repeater )membutuhkan AP referensi) hanya saja,di mode ini AP akan memancarkan signal di sisi klient dgn pola subnet dan channel yg berbeda dr sisi AP referer.contoh:
AP referer==> 192.168.1.1/255.255.255.0 /channel 10 ====>masuk WDS + dipancarkan ==> 192.168.2.1/255.255.255.0/channel 3
12.Access control:
di mode ini,sebuah AP bisa diatur hanya menerima wlan yg telah didaftarkan Mac addressnya.kemampuan utk menghandle seberapa banyak sebuah AP bisa dipakai oleh seberapa banyak klient pun terlihat dr sini.
13.radio beacon:
radio beacon adl signal pembantu yg dipancarkan berulang-ulang dr sebuah AP utk sistem pengenalan terhadap klien/AP lain.secara default,seting radio beacon sudah cukup dan tak perlu diubah.terkecuali pada kondisi2 extrem tertentu dimana pada sebuah lingkungan sdh terdapat banyak AP maka pola sistem radio beacon seting harus diubah.
14.site survey
biasanya sebuah AP akan menyertakan opsi site survey,dimana opsi ini berjalan layaknya sebuah scanner wireless yg melihat kondisi lingkungan kita utk mengetahui seberapa banyak pancaran wireless yg ada,seberapa kuat wireless yg akan kita akses,seberapa kuat sebuah wireless berdampak terhadap AP/wlan kita dlsbnya.
15.dokumentasi
last but no least,sebuah aplikasi layanan pasti akan menyertakan help sebagai bantuan,memang kadang opsi ini tidak banyak membantu,akan tetapi at least dgn adanya help kemampuan memecahkan suatu masalah akan bisa ditelusuri,sebuah help kadang memberikan hint or clue atas sebuah masalah.dan jgn lupa,selalu baca manual.
0 orang yang berkomentar:
Posting Komentar