Pemakai (End user) berinteraksi dengan lapisan aplikasi dan mengirim data (message) melalui lapisan tersebut.
Data (Message) ini kemudian dikirim ke lapisan dibawahnya yaitu presentasi dan sesi.
Memasuki lapisan transport, data ini kemudian dikemas dengan menambah informasi tentang protokol di lapisan tersebut. Informasi ini disebut sebagai header.
Pembungkusan header ini disebut sebagai Enkapsulasi dan pada layer 4 disebut sebagai SEGMENT
Segment selanjutnya dikirim ke lapisan network sebagai DATA. Kembali data tersebut dikemas dengan informasi yang relevan untuk layer 3 berupa Header.
Pada lapisan Network, layer 3 header dan data disebut PAKET.
Memasuki layer 2 paket tersebut kembali diberikan informasi yang disebut layer 2 Header dan Trailer. Data ini kemudian disebut sebagai FRAME
Fragmen kemudian memasuki layer 1 dan diubah menjadi bitstream yang akhirnya ditransmisikan ke tujuan.
Pada tujuan, bitstream ini kemudian diubah menjadi FRAME.
Frame trailer dan header dibuka kemudian dilepas dan kirim ke layer 3 sebagai PAKET.
Paket selanjutnya melepas header dan mengirim data tersebut ke layer 4 sebagai SEGMENT.
Segment kemudian melepas header layer 4 dan memberikan DATA ke layer 5,6,7 yang akhirnya diterima oleh User sebagai data.
Proses pelepasan Header dari layer ke layer disebut sebagai DEKAPSULASI
Pengasumsian Enkapsulasi dan Dekapsulasi
Ketika komputer A yang mempunyai alamat IP semisal 10.10.1.1 ingin mengirimkan data ke komputer B dengan alamat IP semisal 10.10.1.2, apa yang sebenarnya yang sedang terjadi? Data tiak bisa begitu saja langsung dikirimkan karena dibutuhkan beberapa informasi sebelum data tersebut bisa sampai ke alamat tujuan dengan selamat, bahasa kitanya adalah ALAMAT.
Dalam istilah teknis, dikatakan bahwa data akan di Enkapsulasi di komputer sumber dan setelah sampai di komputer tujuan, data akan didekapsulasi oleh komputer tujuan. Bingung? Saya juga jujur pertama membaca hal ini, otak rasanya seperti muter-muter gak ngerti, tapi, setelah dikaji lebih dalam, yaa pastinya ngerti lah, hahaha sombongnya daku.
Proses Dekapsulasi dan Enkapsulasi sangatlah mirip dengan proses mengirim surat, apa yang anda tuliskan didalam kertas adalah apa yang ingin anda sampaikan. Namun, apakah kertas itu bisa sampai ke tujuan dengan cara terbang sendiri? Ya jelas gak bisa lah sob! Anda tentunya harus memasukkan kertas tersebut kedalam amplop [Tahap 1] dan kemudian anda leb Amplop tersebut [Tahap 2], setelah itu, barulah anda bisa menuliskan alamat tujuan ke ampop tersebut [Tahap 3]. Setelah semua proses tersebut selesai, anda baru bisa memasukkan surat tersebut ke kotak POS, apakah selain dari cara-cara tersebut, misalnya hanya memasukkan kertas kedalam kotak POS tidak akan diterima didalam kotak POS itu sendiri? Ya jelas bisa lah, Cuma nantinya Pak POS akan menganggap kertas itu sebagai Sampah.
Kemudian Pak POS akan mengambil surat tersebut, membaca dan memahami alamat tujuan dan mengirimkan surat anda ke alamat tujuan.
Apa yang sudah anda lakukan (Tahap 1 sampai dengan tahap 3) dinamakan sebagai Enkapsulasi, atau proses membungkus data. Anda kemudian menambahkan berbagai informasi tambahan yang sama sekali tidak dibutuhkan oleh Penerima, namun sangat berguna seali bagi Pak POS (Media Fisik) untuk bisa mengirimkan data sampai tujuan.
Penerima surat anda sekali lagi tidak membutuhkan Amplop, Tulisan anda di amplop, dan juga tidak membutuhkan Lem yang telah anda gunakan untuk merekatkan amplop. Penerima hanya membutuhkan isi surat yang anda tulis.
Untuk memahami apa yang anda tulis, maka sang penerima surat mkan membuka amplop dan membaca surat yang anda kirimkan. Nah, proses inilah yang dinamakan Dekapsulasi. Dekapsulasi akan membuang data tambahan yang telah diberikan oleh Pengirim, karena memang sudah tidak dibutuhkan.
Akibat dari Enkapsulasi dan Dekapsulasi inilah yang menyebabkan ketika pada saat anda melakukan Sniffing di jaringan, anda akan melihat banyak sekali data acak. Data acak ini adalah Header atau informasi tambahan yang diikutsertakan kedalam data yang sebenarnya agar bisa disampaikan ke Komputer tujuan oleh media Fisik, karena memang seorang Hacker tidak pernah mendapatkan hal-hal yang mudah, dan hal itulah yang membuat seorang Hacker mempunyai 1001 jalan keluar dari permasalahannya, semakin banyak masalah yang pernah dialami Hacker, maka semakin hebat pula teknik Hackingnya.
Sumber : http://www.rpraja.co.cc/2010/06/ethernet-dan-hub.html
0 orang yang berkomentar:
Posting Komentar