• Feed RSS

Pages

Kamis, 28 Oktober 2010

VLSM

Bookmark and Share

Soal VLSM
1.       Network Awal  = 192.168.0.0/24
Tentukan alokasi / range dari:
-          52 PC
-          62 PC
-          46 PC
-          23 PC

2.       Network Awal  = 192.128.12.0/22
Tentukan alokasi / range dari:
-          201 PC
-          205 PC
-          126 PC
-          128 PC

3.       Network Awal  = 192.168.64.0/23
Tentukan alokasi / range dari:
-          64 PC
-          23 PC
-          30 PC
-          12 PC
-          100 PC

CIDR

Bookmark and Share

Soal CIDR
1.       Network Awal  = 172.32.32.0/19
Buat menjadi 4 SubNetwork!

2.       Network Awal  = 172.14.64.0/18
Buat menjadi tiap SubNetworknya terdiri dari 50 host!

3.       Network Awal  = 128.25.8.0/21
Buat menjadi 8 SubNetwork!

4.       Network Awal  = 25.10.64.0/18
Buat menjadi tiap SubNetworknya terdiri dari 125 host!

5.       Network Awal  = 25.10.64.0/18
Buat menjadi 4 SubNetwork!


Selasa, 26 Oktober 2010

Electrical Conduit

Bookmark and Share
An electrical conduit is an electrical piping system used for protection and routing of electrical wiring. Electrical conduit may be made of metal, plastic, fiber, or fired clay. Flexible conduit is available for special purposes.

Conduit is generally installed by electricians at the site of installation of electrical equipment. Its use, form, and installation details are often specified by wiring regulations, such as the U.S. NEC or other national or local code. The term "conduit" is commonly used by electricians to describe any system that contains electrical conductors, but the term has a more restrictive definition when used in wiring regulations.

Early electric lighting installations made use of existing gas pipe to gas light fixtures (converted to electric lamps). Since this technique provided very good protection for interior wiring, it was extended to all types of interior wiring and by the early 20th century purpose-built couplings and fittings were manufactured for electrical use.

Comparison with other wiring methods


Cable Tray

Bookmark and Share
In the electrical wiring of buildings, a cable tray system is used to support insulated electric cables used for power distribution and communication. Cable trays are used as an alternative to open wiring or electrical conduit systems. Cable trays are commonly used for cable management in commercial and industrial construction. Cable trays are especially useful where changes to a wiring system are anticipated, since new cables can be installed by laying them in the tray, instead of pulling them through a pipe.
Several types of tray are used in different applications. A solid-bottom tray provides the maximum protection to cables, but requires cutting the tray or using fittings to enter or exit cables. A deep, solid enclosure for cables is called a cable channel or cable trough. 

Types

A ventilated tray has openings in the bottom of the tray, allowing some air circulation around the cables, water drainage, and allows some dust to fall through the tray. Small cables may exit the tray through the ventilation openings, which may be slots or holes punched in the bottom. Ladder-type tray has the cables supported by a traverse bar, like the rungs of a ladder, at regular intervals on the order of 4 to 12 inches (100 to 300 mm).
Ladder and ventilated trays may have solid covers to protect cables from falling objects, dust, and water. Tray covers for use outdoors or very dusty locations may have a peaked shape to shed snow, ice or dust.

Jumat, 22 Oktober 2010

CIDR dan VLSM

Bookmark and Share
Classless Inter Domain Routing

Sampailah kita pada pokok pembahasan dalam tulisan ini yaitu metode CIDR, berhitung IP address dengan ini banyak digunakan dan sangat membantu dalam proses pembagian IP address, banyak tulisan yang membahas cara ini seperti di CCNA-CNAP, khususnya dalam soal-soal ujian yang dilakukan oleh cisco, Pada kesempatan ini yang akan kita lakukan adalah perhitungan subnetting lanjutan atau yang dikenal dengan VLSM (variable length Subnet Mask), namun sebelum kita membahas VLSM ada baiknya kita sedikit meriview tentang subnetting menggunakan CIDR. Pada tahun 1992 lembaga IEFT memperkenalkan suatu konsep perhitungan IP Address yang dinamakan supernetting atau classless inter domain routing (CIDR), metode ini menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi tertentu sebagai network prefix, panjang notasi prefix ini menentukan jumlah bit sebelah kiri yang digunakan sebagai Network ID, metode CIDR dengan notasi prefix dapat diterapkan pada semua kelas IP Address sehingga hal ini memudahkan dan lebih efektif. Menggunakan metode CIDR kita dapat melakukan pembagian IP address yang tidak berkelas sesukanya tergantung dari kebutuhan pemakai. Sebelum kita melakukan perhitungan IP address menggunakan metode CIDR berikut ini adalah nilai subnet yang dapat dihitung dan digunakan.


Subnet Mask
CIDR
Subnet Mask
CIDR
255.128.0.0
/9
255.255.240.0
/20
255.192.0.0
/10
255.255.248.0
/21
255.224.0.0
/11
255.255.252.0
/22
255.240.0.0
/12
255.255.254.0
/23
255.248.0.0
/13
255.255.255.0
/24
255.252.0.0
/14
255.255.255.128
/25
255.254.0.0
/15
255.255.255.192
/26
255.255.0.0
/16
255.255.255.224
/27
255.255.128.0
/17
255.255.255.240
/28
255.255.192.0
/18
255.255.255.248
/29
255.255.224.0
/19
255.255.255.252
/30

Catatan penting dalam subnetting ini adalah penggunaan oktat pada subnet mask dimana :

  • Untuk IP Address kelas C yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada oktat terakhir karena pada IP Address kelas C subnet mask default-nya adalah 255.255.255.0
  • Untuk IP Address kelas B yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 2 oktat terakhir karena pada IP Address kelas B subnet mask default-nya adalah 255.255.0.0
  • Untuk IP Address kelas A yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 3 oktat terakhir karena IP Address kelas A subnet mask default-nya adalah 255.0.0.0 untuk lebih jelasnya dapat kita lakukan perhitungan pada contoh IP Address berikut ini :
Diketahui IP Address 130.20.0.0/20 yang ingin diketahui dari suatu subnet dan IP Address adalah :

1. Berapa jumlah subnet-nya ?
2. Berapa jumlah host per subnet ?
3. Berapa jumlah blok subnet ?
4. Alamat Broadcast ?

Untuk dapat menghitung beberpa pertanyaan diatas maka dapat digunakan rumus perhitungan sebagai berikut :

Untuk menghitung jumlah subnet = (2x)
(2x) = (24) = 16 subnet
Dimana x adalah banyak angka binary 1 pada subnet mask di 2 oktat terakhir : 130.20.0.0/20, yang kita ubah adalah /20 menjadi bilangan binary 1 sebanyak 20 digit sehingga (banyaknya angka binary 1 yang berwarna merah) dan jumlah angka binary pada 2 oktat terakhir adalah 4 digit

/20
11111111
11111111
11110000
00000000
Decimal
255
255
240
0

Untuk menghitung jumlah host per subnet = (2y-2)
(2y-2) = (212-2) = 4094 host
Dimana y adalah banyaknya angka binary 0 pada subnet mask di 2 oktat terakhir (banyaknya angka binary 0 yang berwarna hijau) dan jumlah angka binary pada 2 oktat terakhir adalah 12 digit

/20
11111111
11111111
11110000
00000000
Decimal
255
255
240
0

Untuk menghitung jumlah blok subnet = (256-nilai decimal 2 oktat terakhir pada subnet) sehingga = (256-240)= 16 0 16 32 48 64 80 96 112 128 144 160 176 192 208 224 240

Hasil pengurangan tersebut kemudian menjadi nilai kelipatan sampai nilainya sama dengan nilai pada 2 oktat terakhir di subnet mask, yaitu : 16+16 dan seterusnya hingga 240, kelipatan 16 adalah : 0 16 32 48 64 80 96 112 128 144 160 176 192 208 224 240 

Dari hasil perhitungan diatas maka dapat kita simpulkan :

Untuk IP Address 130.20.0.0/20
Jumlah subnet-nya = 16
Jumlah host per subnetnya = 4094 host
Jumlah blok subnetnya sebanyak 16 blok yaitu
16 32 48 64 80 96 112 128 144 160 176 192 208 224 240

Selanjutnya dari nilai CIDR tersebut dapat kita bagi lagi menjadi blok subnet baru hal ini
dapat dilakukan dengan metode VLSM.

Variable Length Subnet Mask

Kamis, 07 Oktober 2010

Range Network

Bookmark and Share
     Range Network adalah ruang lingkup dari sebuah network yang terdiri atas tiga komponen, yaitu Network Address, Available Address/Usable Address, dan Broadcast Address
     Network Address dan Broadcast Address tidak dapat digunakan sebagai alamat pada host. Hal ini dikarenakan keduanya mewakili network secara keseluruhan dalam komunikasiya. 

Subnet Mask

Bookmark and Share
     Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:

     Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
     Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
    Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.

Selasa, 05 Oktober 2010

Penyebab Noise Pada Kabel Twisted Pair

Bookmark and Share

Ada beberapa hal yang meyebabkan terjadinya noise (gangguan) pada kabel twisted pair, yaitu:

1. Lintiran antar pasangan kabel kurang baik/rapat.

2. Isolator yang melapisi tiap kabel dan pemisahan tiap pasang kabel kurang baik.

3. Pada kabel STP, attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan sinyal noise.

4. Selain kabel UTP yang kategori 6 (CAT 6), resiko terkena noise/gangguan tinggi. Karena kabel UTP kategori 6 memiliki lintiran/lilitan yang lebih baik/rapat, isolator kabel dan pelindung tiap pasang kabel pun lebih baik.

Media Transmisi Wired / Kabel / Guided

Bookmark and Share

Struktur media terpandu
GAMBAR: Struktur media terpandu


     Media transmisi Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni :
a. Guided media (media terpandu)
b. Unguided media(media tidak terpandu).
Media transmisi yang terpandu maksudnya adalah media yang mampu mentransmisikan besaran-besaran fisik lewat materialnya. Contoh: kabel twisted-pair, kabel coaxial dan serat optik.

1. Twisted Pair

     Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP.
Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:
  • Shielded Twisted-Pair (STP)
  • Unshielded Twisted-Pair (UTP)
Shielded Twisted Pair (STP)
GAMBAR: Shielded Twisted Pair (STP)

Tabel Attenuation pada Kabel UTP, STP & Coaxial

Bookmark and Share

TABEL: Karakteristik titik-ke-titik media terpandu
 

Rentang frekuensi
Atenuasi khusus
Delay khusus
Jarak repeater
Twisted pair (dengan loading) 0 – 3,5 kHz 0,2 dB/km @ 1kHz 50 µs/Km 2 km
Twisted pair (kabel multipair) 0 – 1 MHz 3 dB/km @ 1kHz 5 µs/Km 2 km
Coaxial 0 – 500 MHz 7 dB/km @ 10kHz 4 µs/Km 1 – 9 km
Fiber Optic 180 – 370 THz 0,2 – 0,5 dB/km 5 µs/Km 40 km


Noise Dalam Sistem Komunikasi Data

Bookmark and Share
     Jenis-Jenis Noise dalam Sistem Komunikasi Dalam dunia komunikasi baik komunikasi yang menggunakan kabel atau yang menggunakan udara sebagai media transmisi pasti akan mengalami gangguan- gangguan dalam proses komunikasi. Gangguan ini biasanya disebut dengan noise atau derau. Noise merupakan sinyal listrik yang tidak diinginkan. Tambahan sinyal yang tidak diinginkan ini dalam suatu proses komunikasi ini merupakan faktor pembatas utama dalam sistem komunikasi data. Bila noise terjadi dalam suatu sistem komunikasi maka sistem komunikasi akan mengalami gangguan. Gangguan yang terjadi dapat menyebabkan proses komunikasi terganggu atau bahkan dapat memutuskan proses komunikasi.

Jenis-jenis Noise:
White Noise : terjadi oleh alam dan lingkungan
Black Noise : terjadi oleh kesengajaan manusia
 
 
Noise dalam sistem komunikasi dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu:

a. Thermal Noise atau White Noise
b. Intermodulation Noise
c. Crosstalk
d. Impulse Noise

Jumat, 01 Oktober 2010

IP ADDRESS

Bookmark and Share
Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). Peran alamat IP adalah sebagai berikut: "Sebuah nama menunjukkan apa yang kita mencari. Sebuah alamat menunjukkan di mana ia berada. Sebuah route menunjukkan bagaimana menuju ke sana." 
     Perancang awal dari TCP/IP menetapkan sebuah alamat IP sebagai nomor 32-bit, dan sistem ini, yang kini bernama Internet Protocol Version 4 (IPv4), masih digunakan hari ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari Internet dan penipisan yang terjadi pada alamat IP, dikembangkan sistem baru (IPv6), menggunakan 128 bit untuk alamat, dikembangkan pada tahun 1995 dan terakhir oleh standar RFC 2460 pada tahun 1998. 
     Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem routing. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk menunjuk sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang ditambahkan ke alamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24. 
     Dengan pengembangan jaringan pribadi / private network, alamat IPv4 menjadi kekurangan, sekelompok alamat IP private dikhususkan oleh RFC 1918. Alamat IP private ini dapat digunakan oleh siapa saja di jaringan pribadi / private network. Mereka sering digunakan dengan Network Address Translation (NAT) untuk menyambung ke Internet umum global. 
     Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi alamat IP global. IANA bekerja bekerja sama dengan lima Regional Internet Registry (RIR) mengalokasikan blok alamat IP lokal ke Internet Registries (penyedia layanan Internet) dan lembaga lainnya.
 
 
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
  • Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Template:BrSemua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
  • Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia berada.